oke. kayaknya emosi w dah nyampe ubun ubun. maaf maaf aja nih klo ada "sampah"
gini yah.
w tw 'temen' gak pernah berfikir dan tau 'teman' bakal jadi temen w or dulu sih kita bilang hubungan kita itu -soulmate- . w juga gak pernah mikir kesitu. tapi garis hidup w dan 'teman' yang udah nemuin kita di jalan yang sama, w gak pernah nyesel atau ngeluh berteman dengan semua teman w, trmsk 'teman'. w jaga semua teman-teman w, selayaknya w jaga diri w sendiri, karena w peduli.
setiap orang punya karakter masing-masing, ada sisi positif dan negatif toh. dan w juga gak bisa ngelak, w juga punya sisi negatif, dan gak sengaja itu nyenggol temen w. w gak tau persis sekeras apa senggolan itu, tapi yang jelas w gak sengaja ngelakuin itu, tapi yang jelas, di tulisan 'teman' w nyadar sesadar mungkin, kalau 'teman' cuma anggep w benalu, semenjak 'temen' -menemukan-jati-diri-nya.
kepedulian w terhadap 'teman' ternyata membawa angin gak segar. dia fikir itu bahasa lain dari "keresean" dan rasa -butuh-teman- yang w punya ternyata menjadi malapetaka buat w dan "pengusik" buat 'teman' w, yang 'teman' artikan w dengan "teman ngelunjak". tindakan w yang mengambil jalan untuk menghargain lw, ternyata lw anggap salah, lw anggap itu sebagai cara w untuk meniadakan keberadaan lw. lw benar" salah udah berfikiran kaya gini.
w gak pernah mau nyenggol orang dengan permasalahan w sendiri,tapi kenapa w selalu tersenggol dan seolah-olah menyenggol orang dengan masalah orang.
saat w tau itu semua, jujur aja -bukan maksud pamer -atau- sok"an lemah biar dapat simpati- w menangisi pemikiran, hati, dan ketidakberdayaan w. bukan karena fikiran 'teman' atau sikap 'teman' ke w.
w ketampar keras, w tau, sifat-sifat negatif w membebani 'teman', walaupun w ga pernah sepintas kefikiran 'teman' berfikir seperti itu tentang w, meski w mencoba berfikir keras.
w salah apa ? apa dengan 'kejadian' itu menimbulkan fikiran sepicik itu di kepala 'teman' ? kenapa w nangis dan sakit hati saat w tau 'teman' berfikiran seperti itu ?
jawab : w sayang 'teman'
banyak cerita yang mungkin kalau uda dibundel bisa nyaingin twilight sequel
banyak 'dosa' yang kita lakuin bareng-bareng dengan membicarakan satu individu ke individu yang lain
banyak air mata yang udah w tumpahin k 'teman'
banyak cerita 'kekesalan w k 'teman'' yang w lampiasin ke orang
banyak celotehan gak penting yang bertransisi jadi gelak tawa mengusik sekeliling kita
tapi w gak pernah ngerasa sakit kaya gini dan melek selebar-lebarnya dan sadar sesadar-sadarnya
itu cerita lawas .
sekarang yang ada 'teman' dengan fikirannya. dan w dengan fikiran w.
tapi, seenggaknya w cuma pengen ngelurusin pemikiran kita yang dah beda jalan, ngelurusin semua lembaran-lembaran lalu yang udah terlanjur kita coret bareng-bareng biar dapat tempatnya dimana.
'teman' bilang depan muka w langsung apa masalah lw. jangan cuma di dunia lw -secara ketidaksengajaan dan keterpaksaan- w tau. lw bilang kan waktu dulu, " manipulasi fikiran lw ", tapi w butuh bantuan lw.
w gak membenci lw. w kecewa sama sikap lw, iya. dan w juga tau lw kecewa dengan sikap w. iya.
huft. sudahlah.
w gak ngerti kondisi kita sekarang
terimakasih sahabat.
No comments:
Post a Comment