Saturday, January 22, 2011

dreams every girl :P

" ra dateng yah ke nikahan aku,, jangan lupa bawa calon suami!"

dengar kata-kata itu cekakak cekikik saja saya, duh teman-teman saya sudah dewasa saja,, sambil mengangkat alis, saya mengingat-ingat lagi 7 atau 8 tahun yang lalu, saya lupa. yang jelas saat pertama kali kami menginjakkan kaki ke bangku SMP, seragam. dengan rambut yang diikat kuda dan ditempeli berwarna warni jepit lucu di rambut kami. berebut bangku untuk duduk dan berebut teman untuk duduk sebangku, haha. kami banyak sekali berbicara dan tertawa, tidak jarang kami membicarakan pesta pernikahan impian kami, ada yang dengan adat jawa sampai bergaya barat, garden party katanya, dan merencanakan bagaimana nanti sosok yang kami inginkan sebagai pasangan kami masing-masing, dan standar angan-angan kami adalah ganteng, kaya, dokter.

"our diary", tulisan yang sengaja dicoretkan kami pada buku bersampul garis -garis biru, dengan halaman depan foto-foto kita tertempel lengkap dengan nama julukan masing-masing. Di buku itu kami menuangkan semua perasaan kami dan semua cita-cita kami.

memang tak dapat disangkal, teman saya yang satu ini dari SMP sudah hobi sekali menceritakan petualangan-petualangan cintanya, haha. maksud saya dia jauh lebih dewasa dibanding saya. Hari ini di hari yang lalu, dia bercerita tentang anak lelaki dari satu sekolah, besoknya tentang anak lelaki dari sekolah sebelah. saya. masih asik sendiri dengan hidup saya, walaupun saat menginjak SMP kelas 3 saya memadu kasih dengan seseorang yang satu kelas dan satu bangku dengan saya. lucu. karena dulu, hp masih bukan musimnya, kita berdua sering bertukar surat, itu bertahan sampai akhirnya hubungan kita harus usai. dia memilih untuk bersekolah di jogja. dan saya tetap disini. sampai akhirnya saya mendengar kabar darinya, bahwa dia telah menikah dengan gadis yang telah dipilihnya. sempat dibuat kesal saya, bukan karena saya masih menyimpan rasa itu, bukan. tapi karena dia mencuri angan-angan saya dan dia dulu, "kita menikah bersama-sama ya, baik itu denganku, ataupun kau dengan pasanganmu yang dewasa dan aku yang dewasa dengan pasanganku". belum kelar kesal itu, teman saya menghubungi saya dengan suara cemprengnya, masih. memberiku kabar bahwa dia pun akan melaksanakan ritual suci simbolisasi dari cinta mereka. baiklah.

sekarang saya mengerti setiap manusia mempunyai buku hidupnya masing-masing dengan waktunya masing-masing serta jalannya pula dan itu sudah digaris oleh Sang Pencipta. saya hanya tersenyum dan berkata pada teman "kecilku" setidaknya saya masih menganggapnya seperti itu walaupun dimata calon pemimpinnya, dia seorang wanita yang dewasa yang siap mengurusnya dan anak-anaknya, "kamu sudah merangkai mimpi-mimpi mu dan sekarang siap untuk membangunnya, sayang. buat pondasi yang kuat ya, saya percaya kamu keciill", kita berdua tertawa bersama dan dia meneteskan air mata bahagianya. saya. tersenyum. 

mimpi saya. mungkin mimpi setiap gadis.
menginginkan pernikahan yang indah, yang megah, putih, suci. dengan calon pemimpin impian mereka.

saya ingin sosok dia yang ...
saya cenderung diam, saya menginginkan sosok yang dapat membuat saya bercerita.
saya cenderung mendengar, saya menginginkan sosok yang dapat memberi saya cerita.
saya banyak berkhayal, saya menginginkan sosok yang dapat meraba dan ikut merenangi khaylan saya.
saya cenderung menangis daripada berteriak, maka saya butuh sosok yang dapat menyediakan pundaknya untuk saya.

namun, setelah saya fikir  kembali, sejalannya umur yang menuntut untuk berfikir dewasa, semua mimpi saya itu cerminan dari ego saya.
sekarang saya membutuhkan "dia" yang dapat berjalan bersama dengan saya. saya hanya ingin mencintai dengan alasan yang sederhana, mencintai karena mencintai, karena seluruhnya dia, bukan karena mimpi-mimpi saya, prespektif dia.
namun, saya tidak dapat mengelak dari satu impian setiap gadis, yaitu menikah dan menunggu-nunggu saat dia ntah siapa, meminta kita realisasi dari hatinya yang telah memilih saya.

berharap suatu hari nanti ada seseorang yang dengan pasti memilih saya dan berkata "would you be my wife?"




lyric Tangga-be my wife
Damn why it's so hard to say
Secret feelings locked away
Heaven knows I've always felt so much
For you

I'm not that romantic
Even worse I'm sarcastic sometimes
And now it's time I tell you this
What's always been my only wish

Reff :
Eventhough I'm no spiderman or superman
I'll be the one who guards you
Night and day and trust me
I don't need no spiderweb or laser eyes
Cause you're giving me
The strength to say
Share you life and be my wife

Damn why so hard for me to say
Secret feelings locked away
Heaven knows I've always felt this much
For you
I'm not that romantic
Even worse I'm sarcastic sometimes
www.rizkyonline.com
And now it's time I tell you this
What's always been my one
and only wish

Bridge :
Can't believe what I heard
It's so beautiful filled in my soul
Please tell me that I'm not dreamin
Will you be my wife... Baby...


tidak ada salahnya bukan, berkeingingan seperti ini? memang, karena banyaknya teman-teman saya yang secara tiba-tiba menmberikan kabar gembira sekaligus suatu peringatan pada saya bahwa saya sudah harus memikirkannya, waktu menuntut saya untuk dewasa dan memikirkan itu. tapi, bingung juga, musim kawin kah, membuat saya sedikit paranoid. terlebih lagi saya harus menerima pusing dikepala saya karena memikirkan kado apa yang akan saya bawa nanti.

tapi untuk saat ini, fokus kuliah dan lulus terlebih dahulu, menjadi orang sukses, amin. baru memikirkan itu lebih jauh, hahaha.

*tulisan ini dibuat karena rasa kabita (bahasa daerah. kepengan) nikah (*ups) yang meningkat tinggi sejalan dengan banyaknya teman-teman yang menikah di tahun kemarin dan tahun ini. Oh God. saya bingung, pakai dress yang mana lagi.. beli kado apalagi..

No comments:

Post a Comment