Wednesday, January 26, 2011

Kecanduan

ya. kecanduan dengerin puisi puisi di film ada apa dengan cinta.
kapan ya, bisa buat puisi kaya gini ... *ngelirikkebawah

puisi I
tentang seseorang by melly

kulari ke hutan kemudian menyanyiku
kulari ke pantai kemudian teriakku
sepi… sepi.. dan sendiri aku benci
aku ingin bingar… aku mau di pasar
bosan aku dengan penat
dan enyah saja kau pekat
seperti berjelaga jika kusendiri
pecahkan saja gelasnya biar ramai
biar mengaduh sampai gaduh
ada malaikat menyulam
jaring laba laba belang di tembok keraton putih
kenapa tak goyangkan saja loncengnya
biar terdera
atau aku harus lari ke hutan
lalu ke pantai…
puisi II
Perempuan by Rako Prijanto
perempuan datang atas nama cinta
bunda pergi karena cinta
atas dirinya digenangi air racun jingga
adalah...
wajahmu seperti bulan lelap tidur di hatimu
yang berdinding kelam dan kedinginan
ada apa dengannya?
meninggalkan hati untuk dicaci
percaya...
sampai darah ke lututpun aku tak percaya
lalu...
rumput tersabit
sekali ini aku lihat karya Surga
dari mata seorang hawa
percaya...
tak tahu...
ada apa dengan cinta?
dan aku akan kembali dalam satu purnama
untuk mempertanyakan kembali cintanya
bukan untuknya, bukan untuk siapa
tapi untukku
karena aku ingin kamu!
itu saja.


Puisi III oleh: Rako Prijanto
Ketika tunas ini tumbuh
Serupa tubuh yang mengakar
Setiap nafas yang terhembus adalah kata
Angan, debur dan emosi
Bersatu dalam jubah terpautan
Tangan kita terikat
Lidah kita menyatu
Maka apa terucap adalah sabda pendita ratu
Ahh.. diluar itu pasir diluar itu debu
Hanya angin meniup saja
Lalu terbang hilang tak ada
Tapi kita tetap menari
Menari cuma kita yang tahu
Jiwa ini tandu maka duduk saja
Maka akan kita bawa
Semua
Karena..
Kita..
Adalah..
SATU
:D

3 comments:

  1. "Apabila cinta memanggilmu, ikutilah dia, walau jalannya terjal berliku-liku.
    Dan apabila sayapnya merangkulmu, pasrah dan menyerahlah padanya
    walau pedang yang tersembunyi di sayap itu melukaimu.
    Dan jika dia bicara padamu, percayalah, walau ucapannya membuyarkan mimpimu, bagai angin utara mengobrak-abrik pertamanan."

    -khalil gibran-

    ReplyDelete
  2. siph,.sama2,.

    sama2 pencinta puisi ini n khalil gibran,.

    ^.^

    ReplyDelete